aqubocahpemimpi.blogspot.com

Selasa, 31 Juli 2012

Penjara hati

Penjara hati
Oleh: emy suci triani

Awal dari sebuah kehidupan telah tercipta, saatnya mencari jati diri yang seharusnya terlahir dalam hidupku, langit bagai menolak menerangi setiap langkah kegelapan ini, dunia menyempit bagai tak menerima kehadiranku. Namun ku jalani hidup menata keindahan tuk memetik hasilnya walau masih saja belum ada penerangan yang bisa membawaku pada suatu taman indah dalam hati dan jiwa ini.
Rasanya aneh, tak terasa kini aku akan menjalani kuliah di semester 7 menuju akhir dari perjalan panjang, tak tak ada satupun yang ku bisa, bahasa dan sastra arab..h empt jurusan ini sangat membuatku ragu tuk menjalani hidup layaknya rakyat jelata yang bermimpi menapaki gedung tinggi. Aku tak punya basic berbahasa arab karena itu kesulitan mengikuti pelajaran memang selalu ku jalani, awalnya aku ingin sekali pindah jurusan saat dulu tapi karena orang tuaku mendukung dan sudah mengeluarkan banyak biaya, mulai saat itu aku menguras tenaga menapaki mereka yang berilmu, namun tetap saja tangisan selalu ada saat semua orang menjauh tak menolong, ingin sekali rasanya memohon tuk jadikan orang itu bodoh selamanya karena kesombongan mereka yang tak bisa membantu teman yang tak bisa, malah asyik meertawakan layaknya dia yang terhebat. Namun aku tak ingin seperti itu tangisan kesakitan ini tetap memperjuangkan aku tuk bangit meraih cita.
Lagi-lagi…. Aku lelah menahan rasa jenuh ini, jurusan yang ku ambil dalam perguruan tinggi ini sangat membuatku jenuh bagai hati yang terpenjara tak bisa berkutik sedikitpun, rasa putus asa sering kali muncul menghantui disetiap lamunan ini. Rasa bimbang selalu datang saat waktu kuliah tiba. Andai sajaku bisa memutar kembali waktu ini, mungkin aku tak kan seceroboh ini mengambil jurusan yang tak pernah ku kuasai sebelumnya, anehnya kenapa saat ujian masuk perguruan tinggi aku lulus dan masuk pada jurusan itu.??? Kini langkah semakin dekat getaran nada skripsi mulai merebah dalam pikiran ni, memenjarakan hatiku tuk selalu memikirkan itu namun tetap saja aku tak bisa melakukan itu aku memang wanita bodoh yang tak bisa melakukan apapun, aku terlalu lemah dalam menata hidupku, apa yang harus aku lakukan,,,???
Penjara hati ini menguat dalam jiwa merusak sisip kerja otakku, pemberontakan tuk keluar dari penjara ini ingin sekali ku lari bersama mimpi yang sulit tergapai, hanya lamunan mimpi merasuk dalam hati disetiap waktu namun sulit rasanya pergi dari kehidupan fana ini, apa aku harus tetap bertahan dalam penjara hati ini? Meski tangis tak pernah teredam mencambuk pikiranku, apa aku bisa???? Ya allah tolong aku…..

Sabtu, 28 Juli 2012

Misteri…… !!! Cinta, Harta, dan Kejiwaan

Misteri…… !!!
     Cinta, Harta, dan Kejiwaan
Oleh : Emy Suci Triani

          Langit nampak mendung sore ini menambah rasa angker setiap orang, hari ini tepatnya hari kamis atau sering disebut dengan malam jumat yang terkenal dengan seramnya karena hampir setiap orang mengenal malam jumat itu sebagai malam yang menyeramkan. Bocah-bocah kecil berlarian saling mengejar dan saling berteriak memanggil. Sesekali ku hapus rasa seram yang ada pada malam jumat ini.
          Bersantai duduk didepan televisi tuk menghibur diri dari lelahnya kegiatanku menjadi hal yang menyenangkan namun Tak seperti biasanya, rumah yang berada didepan rumahku itu Nampak ramai sekali menghebohkan, terdengar tangisan dan teriakan yang mengundang setiap orang yang mendengar, tuk bergegas menyaksikan hal yang tak biasa terjadi itu,
” mengapa gadis itu berteriak sekeras itu menghancurkan acara santai ku sore ini,? “ gerutuku dalam hati.
Semakin lama suara teriakan itu semakin mengganggu, ku tengok sedikit di gorden jendelaku Nampak banyak orang berada didepan rumah gadis itu, semakin membuatku bertanya ada kejadian apa dirumah itu,,,,????????????????
“ ada perkumpulan apa ini,,??” tanyaku pada seorang wanita tua yang berada tepat didepan pintu rumah gadis itu. Gadis bernama feby seorang siswi kelas 2 SMU yang berparas lumayan cantik, tinggi, pintar dan juga termasuk gadis lugu yang tak banyak bicara.
“ Itu feby nangis pengen ke sekolah ” jawab wanita tua itu.
Hempt lalu mengapa dia harus menangis jika hanya sekedar ingin kesekolah.
anehnya dia ingin kesekolah karena temannya memberi pengumuman melalui radio untuk segera datang kesekolah, dan yang tak habis pikir radio dirumahnya itu dalam keadaan rusak, semua pernyataan itu menguras pikiran orang sekitar mencari asal usul pengumuman itu berasal namun tak ada tanda yang berarti. Tak lama kemudian feby diantar salah seorang kakaknya kesekolah namun alhasil semua mengejutkan mata, feby berputar ditengah lapangan yang terletak ditengah sekolahannya yang dikeliingi kelas kosong karena hari ini memang hari libur, feby menangis kencang kemudian tertawa terbahak lalu seketika tubuhnya terhampar ditengah lapangan sekolah, dia tak sadarkan diri, kakaknya langsung membawa feby kerumah, sesampainya dirumah feby tersadar dan menjadi aneh bicaranya tak nyambung dan ternyata dia KESURUPAN itu istilahnya tapi entahlah kesurupan itu ada atau tidak tapi dia bilang kepada ibunya kalau dia ingin pulang itu temanku si item udah ngajakin pulang, sambil menunjuk kearah pojok kamarnya, sesegera keluarganya mencari jalan keluar atas kejadian aneh ini, dipanggilnya seorang ustdz untuk mendoakan agar roh halus yang mendiaminya segera pergi dari tubuhnya, namun tak berhasil. Tetap saja tingkah lakunya semakin aneh.
          Semalam hampir saja berlalu, mataku mulai terpejam dan mencoba menghapus gambaran menakutkan dari gadis itu, tapi seketika terikan seperti pemberontakan terdengar jelas dan membangunkan semua orang, ku ambil handphone yang kku letakan disamping temat tidurku nampaknya masih jam 2 pagi, apa yang terjadi dengan gadis itu tengah malam begini masih saja berteriak menyeramkan, tangan lemah yang biasanya bergerak terbatas kini menjadi kuat tangannya berhasil memecahkan kaca jendela kamar, dia melakukan pemberontakan dan mencoba keluar dari rumah, namun semua keluarganya menahannya tuk pergi sesekali bahkan tubuh kecil gadis itu terlempar tertarik oleh keluarganya yang mencegahnya tuk meninggalkan rumah, tapi gadis itu tidak merasakan sakit sedikitpun. Setelah hampir semua tetangganya keluar dia baru diijinkan keluar rumah tuk sekedar bersosialisasi dengan tetangga agar mudah mengetahui apa yang terjadi pada gadis itu.
          Gadis itu menghampiriku duduk disamping ku, dia bilang ingin pulang disini sempit rumahku kan di perumahan elit, lalu kenapa laptopku ga ada. Dan motor mio feby dipake sama siapa? Obrolan tak nyambung namun ya aku dengaran saja. Sambil bergetar kaki ku mersakan ketakutan karena aku takut dia memang kesurupan, tapi dari obrolan itu nampaknya dia terobsesi memiliki segala kesempurnaan hidupnya, karena setauku rumahnya hanya disini dan dia tidak pernah memiliki laptop bahakan motor. Sekarang Nampak dia sudah lebih tenang keluarganya membawanya masuk kerumah namun semalam ini dia tak berhenti ngobrol sendiri dan matanya tak pernah terpejam. Kasian dia..!!
          Keesokan hari, masih saja kelakuan anehnya tak juga berubah seperi biasa, rasa kasian terpancar dari semua orang yang melihat kelakuan anehnya, saat adzan magrib berkumandang allahuakbar, allahuakbaar………………… teriakan kesakitan terdengar dari arah rumah gadis itu, karena teriakan gadis itu saat mendengar kumandang adzan keluarganya langsung menyimpulkan bahwa dia memang kesurupan, dipanggilnya seorang kyayi yang biasa dipanggil dengan orang bisa atau orang yang biasa mengeluarkan jin yang merasuk ketubuh manusia, doa-doa dan mantra-mantra tuk mengeluarkan jin dari tubuh gadis itu, teriakan kesakitan terdengar mengerikan lalu seketika suara itu tak terdengar dan gadis itu hanya terdiam, satu jam berlalu nampaknya gadis itu sudah kembali seperti semula namun tidaaaakkkkkkk…..!!!! feby mengingikan aku tuk mendengarkan curhatnya, dan aku harus diam berdua dengan nya dalam kamar, gemetar seluruh tubuhku ketakutan ni menjalar keseluruh tubuh keringat dingin menyebar membasahi tubuh. Feby kamu tuh sebenarnya kenapa? Tanyaku sambil mengawali obrolan, Mi tau ga selama ini enggak ada yang pernah ngertiin aku, hp diambil, laptop ilang, motor enggak tau kemana,? Enggak pernah ada yang ngerti,, dengan nada teriak sambil memandangku dengan tatapan mengerikan, itu Cuma dia yang bisa mengerti aku, sambil menunjuk kearah ujung kamar dibawah tempat tidurnya, haaaahhhhhh…???? Seketika aku tercengang dengan ucapan feby karena tak ada satupun orang yang berada dalam kamar itu hanya ada aku dan feby, lalu aku mulai tak bisa menahan ketakutan yang semakin menjalar keseluruh tubuhku, aku langsung keluar dari kamar dan meninggalkan feby sendiri, aku langsung memeluk ibuku yang sedang menunggu aku diluar rumah gadis itu, ibuku langsung membawa aku pulang karena melihat tubuhku yang gemetaran dengan keringat yang hampir menetes, ibuku langsung menenangan aku menyuruhku lekas tidur tuk menenangkan ketakutanku ini. Malam ini aku tak bisa tidur ketakutan ini tak mudah dihilangkan suara jeritan feby selalu terdengar membuatku semakin mengingat saat berdua dengannya dan bertiga dengan mahkluk tak berwujud itu.
Hari demi hari mulai berlalu namun dia tak juga ada perubahan sama sekali, dan selama itu dia tak pernah tertidur hanya menangis seketika tertawa dan bicara sendiri, semakin hari tinggkah lakunya semakin aneh, memanggil nama pria yang dia sukai, setelah dikonfirmasi ternyata pria itu pernah menolak cintanya karena tak derajat mereka berbeda, pria itu terlahir dari orang yang berada ( bisa dibilang kaya ) sedangan feby hanya mantan orang kaya yang jatuh miskin karena ayahnya sering bermain judi, mungkin karena itu feby ingin memiliki segalanya agar tak diremehkan oleh pria itu, kasian sekali nasibnya. Kesimpulan itu terarah dari obrolan feby setiap hari, dan saat itu feby dibawa kesalah satu rumah sakit jiwa di bandung, namun tak ada kemajuan dia semakin berontak berada disana, lalu keluarganya membawanya kesalah satu rumah sakit jiwa yang terkenal dengan pasien yang sakitnya sudah sangat parah. Awalnya keluarganya tak menyangga dan tak percaya bahwa feby akan seperti ini. Setelah beberapa bulan dirawat di rumah sakit jiwa, feby mulai terlihat berbeda nampaknya dia sudah semakin membaik, hanya perlu ketenangan dan obat penenang tuk menjaga kestabilan kejiwaannya.

Bersambung……..
         

Kamis, 26 Juli 2012

Keraton penuh arti

Keraton penuh arti
Oleh: Emy suci triani

Zaman menyimpan sejarah
Banyak kata, Cerita bahkan kenangan
Yang terukir penuh arti
Dalam setiap untaian hati
Bangunan kokoh menjulang
Penuh tatanan masa lampau
Semua keindahan membentang
Disetiap dinding bersejarah
Keraton tertata megah
Keantikan masa lampau
Menjulang tanpa lengah
Menapaki sejarah
Gemulai singgasana raja
Menampakan agungnya kerajaan

Objek formal dan Objek material sosiologi bahasa


Objek formal dan Objek material
sosiologi bahasa

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap bidang ilmu tentu mempunyai kegunaan praktis. Begitu juga dengan sosiolinguistik yang merupakan ilmu pengetahuan yang empiris karena berdasarkan pada kenyataan-kenyataan yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Sosiolinguistik juga dikatakan sebagai ilmu teoritis karena kita mengumpulkan dan mengatur gejala-gejala sosial berdasarkan teori, membuat penafsiran yang sistematis, dan memformulasi gejala-gejala itu.
Sosiolinguistik sebagai cabang linguistik memandang atau menempatkan kedudukan bahasa dalam hubunngannya dengan pemakai bahasa di dalam masyarakat, karena dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidaka lagi sebagai individu, akan tetap sebaga masyarakat sosial. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dilakukan manusia dalam bertutur akan selalu dipengaruhi  oleh siituasi dan kondisi di sekitarnya. Sosiolinguistik berupaya menjelaskan kemampuan manusia menggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi bervariasi.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Selayang Pandang Sosiologi dan Linguistik

Sebelum kita memasuki pembahasan tentang objek kajian sosiolingistik, perlu kiranya teman-teman mahasiswa mengetahui tentang objek kajian masing masing disipilin ilmu ini, kita sudah mengetahui bahwa sosiolinguistik merupakan gabungan dari ilmu sosiologi dan linguistik. Sosiologi membahas tentang hubungan kemasyrakatan dalam kehidupan manusia sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdul Chaer dan Leonie Agustina dalam Sosiolinguistik Perkenalan Awal, bahwa sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat dan mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat. ( Abdul Chaer & Leonie Agustina: 2004: 2 )
 Dengan kata lain sosiolinguistik mengkaji tentang permasalahan hubungan antara manusia.
Sedangkan menurut A. Wahid Sy, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk didalamnya perubahan-perubahan social. ( A. Wahid Sy.  Bunga Rampai Sosiologi Bahasa (Kumpulan Makalah). Tanpa halaman. ) Maka dapat diambil kesimpulan dari kedua teori tersebut bahwa sosiologi adalah ilmu yang mengkaji hubungan antara manusia.
Linguistik menurut Abdul Chaer & Leonie Agustina adalah ilmu yang mempelajari bahasa dan bidang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai obek kajiannya. Maka disini jelas bahwa linguistik dalam pembahasannya berkaitan dengan seputar bahasa.
Menurut A. Wahid Sy. Linguistik dilihat dari segi sifat telaahnya di bagi atas
a.       Linguistik Mikro
Dimaksudkan sebagai linguistik yang sifat telaahannya lebih sempat, artinya bersifat internal. Hanya melihat bahasa sebagai bahasa, meneropong kegiatan-kegiatan yang kita jumpai dalam bahasa saja.
b.      Linguistik Makro
Sifat telaahnya bersifat eksternal, meneropong kegiatan bahasa misalnya pada bidang-bidang ekonomi, sejarah, bahasa digunakan sebagai alat untuk melihat bahasa dari sudut pandang di luar bahasa. ( A. Wahid Sy.  Bunga Rampai Sosiologi Bahasa (Kumpulan Makalah). Tanpa halaman )
Linguistik merupakan bidang kajian yang menjadikan bahasa sebagai objek kajian. Linguistik terbagi menjadi dua yaitu linguistik mikro yang mempelajari struktur internal bahasa dan linguistik makro yang mempelajari struktur eksternal bahasa.
Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah tentu mempunyai objek. Begitu juga dengan linguistik, yang mengambil bahasa sebagai objeknya. Kata bahasa pada kalimat (1) jelas menunjuk pada bahasa tertentu, yaitu merupakan sebuah langue, (2) menunjuk bahasa pada umumnya, jadi suatu langange, (3) berarti sopan santun, (4) bahasa berarti kebijakan bertindak, (5) bahasa berarti maksudmaksud dengan bunga sebagai lambang, (6) kata bahasa berarti dengan cara, (7) kata bahasa berarti ujarannya, yang sama dengan parole menurut de Saussure, (8) kata bahasa berarti hipotesis.
Linguistik makro mengarahkan kajiannya pada hubungan bahasa dengan faktor – faktor di luar bahasa diantaranya :
·         Masyarakat Bahasa
Kata masyarakat biasanya diartikan sebagai sekelompok orang yang merasa sebangsa, seketurunan, sewilayah tempat tinggal, atau yang mempunyai kepentingan sosial yang sama. Karena titik berat pengertian masyarakat bahasa pada “merasa menggunakan bahasa yang sama”, maka konsep masyarakat bahasa dapat menjadi luas dan dapat menjadi sempit. Akibat lainnya adalah patokan linguistik umum mengenai bahasa menjadi longgar.
·         Variasi dan Status Sosial Bahasa
Bahasa bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam, dan bahasa itu sendiri digunakan untuk keperluan yang beragam-ragam pula. Dalam beberapa masyarakat tertentu ada semacam kesepakatan untuk membedakan adanya dua macam variasi bahasa yang dibedakan berdasarkan status pemakaiannya. Variasi T (Tinggi) digunakan dalam situasi resmi, sedangkan variasi R (rendah) dipelajari langsung oleh masyarakat umum. Adanya pembedaan variasi T dan R disebut diglosia.
·         Kontak Bahasa
Dalam masyarakat yang terbuka , artinya yang para anggotanya dapat menerima kedatangan anggiota dari masyarakat lain, baik dari satu atau lebih dari satu masyarakat , akan terjadilah kontak bahasa. Kefasihan seseoarng untuk menggunakan dua bahasa sangat tergantung pada adanya kesempatan untuk menggunakan kedua bahasa itu. Dalam masyarakat yang bilingual atau mulilangual sebagai akibat adanya kontak bahasa adapat terjadi peristiwa interferensi, integrasi, alihkode, dan campurkode. Interferensi biasanya dibedakan dari integrasi. Dalam integrasi unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk itu, sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dari bahasa yang menerimanya atau dimasukinya. Alih kode yaitu beralihnya penggunaan suatu kode ke dalam kode yang lain. Alih kode dibedakan dari campur kode. Alih kode terjadi karena bersebab. Dalam campur kode ini dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai.
·         Bahasa dan Budaya
Dalam sejarah linguistik ada suatu hipotesis yang sangat terkenal mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan. Hipotesis ini dikeluarkan ole Edward Sapir dan Benjamin Lee Whorf yang menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi kebudayaan. Atau lebih jelasnya dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anggota masyarakat penuturnya. Jadi, bahasa menguasai cara berpikir dan bertindak manusia.
karena bahasa merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat, sedangkan kegiatan itu sangat luas. Karena itu, cabang linguistik makro menjadi sangat banyak salah satu diantaranya adalah sosiolinguistik.

B.     sosiolinguistik
Istilah sosiolinguistik ini muncul pada tahun 1952 dalam karya Haver C. Currie yang merupakan gabungan dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia dalam masyarakat dan mengenai lembaga – lembaga serta proses sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah ilmu bahasa atau bidang yang menjadikan bahasa sebagai objek kajian. Salah satu teori sosiolinguistik yang bisa dipakai sebagai rujukan adalah teori dari Nababan, bahwa pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan… disebut Sosiolinguistik (oleh Nababan 1984:2 dalam Sosiolinguistik Perkenalan Awal)
Sosiolinguistik merupakan gabungan antara sosiologi dan disiplin linguistik. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat namun berbeda kajiannya. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga sosial dan segala masalah sosial dalam satu masyarakat, akan diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri denagan lingkungannya, masing-masing dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.
Istilah sosiologi bahasa sangat berkaitan dengan sosiolinguistik. Bahkan banyak orang menganggap bahwa keduanya sama. Namun jika diteliti, keduanya mempunyai perbedaan. Perbedaan tersbut diungkapkan oleh Fishman, pakar sosiolinguistik yang andilnya sangat besar dalam kajian sosiolinguistik. (Siti Nuranisah, Sosiologi Bahasa, imajiideku.blogspot.com/.../hakikat-sosiolinguistik-dan-sosiologi.htm )                     
Formal dalam Kamus Ilmiah Popular adalah : formil ; resmi; sah; secara teratur; dengan sungguh-sungguh; sesuai dengan adat kebiasaan.  ( Partanto, Pius A. dan M. Dahlan al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Arkola. Surabaya. 1994 ) Sedangkan material adalah : kebendaan; sifat materi; bahan..
Namun ketika masuk pada objek suatu ilmu, maka makna formal dan material berubah sesuai dengan keilmuan tersebut. Objek formal bermakna kepada ilmu yang kita pelajari tersebut yang mengandung ontology, epistemology dan aksiologi seperti sosiologi, linguistik, psikologi dan sebagainya. Sedangkan objek material adalah realita yang ada pada ilmu yang kita pelajari, contoh seperti sosiolinguistik membahas realita kebahasaan dalam ranah sosiologi.
Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai bahasa melainkan dilihat dan didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat manusia (Chaer, 2004: 3).
         Sosiolinguistik adalah ilmu tata bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial; cabang linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial (KBBI, 2008 : 1332).
         Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer, 2004:2).
         Menurut sejumlah ahli (Wardaugh, 1986, Holmes, 1995) sosiolinguistik adalah cabang ilmu bahasa yang berusaha menerangkan korelasi anatar perwujudan struktur atau elemen bahasa dengan faktor – faktor sosiokultural pertuturannya…(Dalam Wijana, 2010: 11).
         Kridalaksana mengatakan :”Sosiolinguistik yaitu cabang linguistik yang berusaha untuk menjelaskan ciri – ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri – ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri – ciri sosial (dalam Pateda, 1987: 2).


C.     Metodologi sosiologi bahasa
            Metode yang digunakan adalah metode linguistik dan sosiologi. Metode-metode linguistik dipakai untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk bahasa serta unsur-unsurnya dengan notasi tanda-tanda fonetik/fonemik. Metode sosiologi biasa dipakai dalam mengumpulkan data seperti, observasi, kuesioner, dan  wawancara. Analisisnya dapat menggunakan metode statistik, yakni untuk mendapatkan pola-pola umun dalam tindak laku berbahasa ( Ening Heryati, sosiolinguistik ).
            Objek kajian sosiolinguistik dapat diteliti berdasarkan pada tiga langkah, yaitu penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis. Ada prinsip yang wajib diingat dalam konteks penelitian sosiolinguistik, yaitu bahwa aspek luar bahasa sangat signifikan menjelaskan atau dijelaskan oleh bahasa itu sendiri. Artinya, konsep dasar kajian sosiolinguistik adalah konsep korelasi. Yang dilakukan peneliti di bidang ini adalah mengkorelasikan bahasa dengan aspek sosial (sosial budaya masyarakat). Seorang peneliti dalam bidang sosiolinguistik harus dapat membedakan bahasa sebagaimana adanya (deskriptif) dan bahasa sebagaimana seharusnya (preskriptif atau sering pula disebut normatif). Dalam studi sosiolinguistik jelas bahwa bahasa harus diteliti sebagaimana adanya. Oleh karena itu, bahan atau data linguistik yang diperoleh harus bersifat alamiah (naturally occuring language), tidak boleh dibuat-buat (contrived).
Ada dua metode penyediaan data yaitu metode observasi dan metode wawancara Metode observasi (dalam literatur metodologi penelitian linguistik di Indonesia) disebut metode simak, sedangkan metode wawancara disebut metode cakap (lih. Sudaryanto, 1993). Metode observasi adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati objek kajian dalam konteksnya. Misalnya, seorang peneliti sedang meneliti pemakaian peribahasa, maka ia harus mengumpulkan peribahasa itu bersama dengan teks-teks lain yang menyertainya, para pemakai peribahasa itu, dan juga unsur-unsur nonverbal lain yang melatarinya, termasuk unsur prakondisi atau aspek sosial dan budaya. Pemakaian metode observasi dengan bahan teks sebagai acuan disebut penelitian kepustakaan (library research), sedangkan metode observasi dengan bahan teks dengan konteks  yang lebih luas disebut penelitian lapangan (field research). Dalam praktik pelaksanaan observasi ini, peneliti bisa melakukan pengamatan dengan cara terlibat langsung, dan bisa pula dengan cara tidak terlibat langsung. Observasi terlibat langsung ini sering dinamai metode observasi partisipasi atau metode observasi berperan serta, sedangkan observasi tidak terlibat langsung dikenal pula sebagai metode observasi nonpartisipasi atau metode observasi tidak berperan serta.  Nama-nama metode ini lazim dipakai dalam literatur metodologi penelitian sosiolinguistik (Chaika, 1982: 23) dan ilmu sosial lainnya ( Nasution, 2004: 106-113). Perlu diberi catatan bahwa Sudaryanto (1993: 133-134) menamakan metode observasi partisipasi sebagai teknik simak libat cakap, sedangkan metode observasi nonpartipasi sebagai teknik simak bebas libat cakap. Metode wawancara adalah metode penyediaan data dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan secara langsung.
Metode analisis dalam kajian sosiolinguistik ini dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama, metode korelasi atau metode pemadanan, yakni metode yang berkaitan dengan pengkorelasian objek bahasa secara eksternal dengan unsur nonbahasa, dan kedua, metode operasi atau metode distribusi, yakni metode yang berkaitan dengan pembedahan, pengolahan, atau pengotak-atikan teks verbal secara internal. Metode korelasi adalah metode analisis yang menjelaskan objek kajian dalam hubungannya dengan konteks situasi atau konteks sosial budaya. Metode operasi atau metode distribusi adalah metode analisis yang menguraikan unsur-unsur substansial objek kajian dan mendistribusikannya dengan unsur-unsur verbal lainnya untuk mendapatkan pola, aturan atau kaidah yang berhubungan dengan konteks situasi dan sosial budayanya.





BAB III
KESIMPULAN

Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sisologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dngan faktor-faktor sosial di dalam masyarakat tutur. Sedangkan Sosiologi bahasa adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk di dalamnya perubahan-perubahan sosial. Keduanya mempunyai perbedaan namun salaing berkaitan. Keeretan hubungan sosiolinguistik dengan sosiologi dapat kita lihat dalam penggunaan metode penelitian.

Saran
Makalah ini belum sepenuhnya sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan.
















DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul, dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Rineka Cipta. Jakarta. 2004 (cet. Ke-2)

Partanto, Pius A. dan M. Dahlan al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Arkola. Surabaya. 1994

Sy, A. Wahid. Bunga Rampai Sosiologi Bahasa (kumpulan makalah). UIN Bandung. 2001

Wijana, I dewa putu, dan mohammad rohmadi. Sosiolinguistik: kajian teori dan analisis. Pustaka belajar. Yogyakarta. 2010

Siti Nuranisah, Sosiologi Bahasa, imajiideku.blogspot.com/.../hakikat-sosiolinguistik-dan-sosiologi.htm