aqubocahpemimpi.blogspot.com

Sabtu, 29 September 2012

Resume buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong


Resume buku
Chairul Tanjung
Si Anak Singkong
Penyusun: Tjahja Gunawan Diredja

Anak singkong dari salah satu kampung kumuh di Jakarta yang kini menjelma menjadi salah satu tokoh yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Dia adalah Chairul Tanjung ( selanjutnya ditulis CT ).
            Mengenai entrepreneurship ( kewirausahaan ),kurang dari 10 tahun CT masuk di urutan ke-18 dari 40 orang oran terkayadi Indonesia versi majalah Forbes dengan total kekayaan pribadi 310 juta dollar AS atau lebih dari Rp 2,8 triliun.
            Sosok CT tergambar pada sebuah kisah dalam mitologi kuno. Alkisah, seorang raja, Midas, yang amat sakti. Segala yang tersentuh tanganya berubah menjadi emas. CT secara alegoris boleh disebut Midas, tidak dalam kisah tetapi dalam kenyataan. Segala usaha yang ia dirikan dan kembangkan nyaris tidak ada yang gagal. Dan juga sosok CT mengingatkan konsep filosofis “ dari tiada menjadi ada ”. ditangan CT, konsep itu menjadi riil. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya hingga berhasil menciptakan sekian banyak usaha yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan orang banyak. Diantaranya menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 75.000 karyawan diawal tahun 2012 dan mengharumkan nama Indonesia di mata Internasional.
            Dalam berbagai pertemuan CT selalu mengatakan “ sukses tidak bisa diraih dalam waktu sekejap ”. butuh ketekunan, kerja keras, dan integritas tinggi. Dalam dunia usaha, kepercayaan merupakan modal utama. Untuk mendapatkan kepercayaan dari mitra bisnis, diperlukan kerja keras, dan senantiasa berpikir sehat dan positif. “ kendati dalam praktik bisnis sering terjadi penyimpangan etika bisnis, tapi sebagai pengusaha yang mau maju tetap harus mengembangkan moral dan idealisme ”.
             Keterbatasan dalam banyak hal terutama biaya, membuat CT bertekad harus masuk ke universitas negeri, karena biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan dengan Universitas swasta. Sampai lulus di Universitas Indonesia dan diterima di Fakultas Kedokteran gigi. karena memiliki kedua orang tua yang tegas dalam mendidik orang tua CT memiliki prinsip “ Agar bisa keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan merupakan lanngkah yang ditempuh dengan segala daya dan upaya ”. sampai-sampai ibunya harus  menggadaikan kain halus miliknya untuk biaya kuliah pertama CT. Dan itu menjadi pemicu CT untuk tidak meminta uang lagi kepada orang tua, tetapi harus bisa membiayai kuliah sendiri.
            Awalnya saat banyaknya mahasiswa yang membutuhkan jasa fotocopy, karena biaya yang cukup mahal bila fotocopy di sekitar kampus, CT memanfaatkan peluang untuk menawarkan jasa fotocopy dengan selisih harga yang lebih murah, tentu tetap mendatangkan keuntungan yang lumayan bagi CT sebagai mahasiswa, dan praktis didapat dengan proses yang mudah. Kuncinya sederhana : jaringan dan kepercayaan. Dia merasa bahwa hidup sebagai mahasiswa yang memiliki penghasilan sendiri sungguh indah luar biasa kala itu. Dunia cerah ceria laksana bulan tanpa terhalang awan dipuncak purnama, dipinggir pantai salah satu pelosok laut elok Indonesia.
            Mulai dari usaha fotocopy dan menjual alat kedokteran, membuat CT bisa membeli mobil dan mulai merambah usaha jual beli mobil bekas. Lalu mencoba melebarkan sayap usaha sector formal diluar kampus. Persaingan diluar dipastikan akan semakin ketat dan tidak semudah seperti dilingkungan kampus, alat kedokteran gigi menjadi komoditas utama yang dia jual, alhasil tempat usahanya dijadikan tempat nongkrong, makan, dan tidur-tiduran teman kampus, dan meraka dengan enak memesan makan minum dan kasbon atas nama tokonya, dan catatan keuangan menjadi besar pasak dari pada tiang, dan disitu ia belajar kegagalan pertama dalam usahanya.
Bermula pada tahun 1987, bisnis waktu itu hanya bermodal kepercayaan dan mendirikan usaha pabrik seatu yang dibangun bersama dua orang kawannya, sampai usahanya maju kini ia tak lagi berpartner melainkan memajukan usahanya sendiri.
CT mengungkapkan bahwa, “bagi saya, ibu adalah segalanya.” CT percaya bahwa surga ada di telapak kaki ibu. “Bila kita benar-benar berbakti kepada ibu sepenuh hati dan ikhlas, maka surga akan kita gapai di dunia.
Pada tahun 1995, CT diberi kepercayaan dari Bank Indonesia untuk mengelola Bank mega yang hampir bangkrut, dan kini justru beruntung disaat bank-bank lainnya satu persatu berjatuhan mengalami krisis likuiditas. Kemudian berjalan dan membuat televisi yang mulanya memiliki studio dan mencari orang yang bisa membantu  mengoperasikan studio. Dan itulah cikal bakal terlahirnya Trans TV. Nama Trans TV diperoleh dari serangkaian diskusi dan pertemuan sebelumnya yang dilakukan di Finansial Club di Gedung Bank niaga. Setelah dilakukan perubahan dalam pemograman, kinerja Trans Tv terus menanjak, dan juga berada pada urutan pertama di industry televisi. CT menginginkan agar reformasi tidak sekedar berubah, kai ingin Indonesia menjadi lebih baik, bukan hanya satu tahapan, melainkan berkelanjutan dan tidak pernah putus. Maka kami pilih transformasi. Trans TV.
Setelah menjajakan bisnis dibidang media, CT memiliki misi dan visi untuk mengembangkan UKM, dan saat ini Carrefour Indonesia milik orang Indonesia. CT membeli perusahaan ritel terbesar di Indonesia ini, Semua karena CT menginginkan agar Carrefour bias mendorong perekonomian nasional menjadi baik dan sehat, serta membuka akses yang lebih besar dan luas kepada UKM.
Beberapa perusahaan yang didirikan CT, diantaranya: Tara roofindo Graha yang bergerak dibidang industry genteng metal; pariarti shindutama, pasarini padibumi sebagai produsen sandal; pasarantik sekardana yang memproduksi kertas-kertas sembahyang bagi warga Tionghoa; sera pagedongan paratama. Yang beri nama perusahaan PARA Group. Karena Chairul Tanjung sering dipanggil dengan CT, disitu perusahaannya di ganti nama menjadi CT Corporation dengan tag line CT Corp. secara umum, CT Corp terdiri atas tiga perusahaan subholding, yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan Ct Global Resources. Mega Corp yang melayani masyarakat disektor penbankan, asuransi, pembiayaan, dan pasar modal. Trans Corp adalah perusahaan indukyang bergerak di bisnis media, gaya hidup ( lifestyle )dan hiburan. Disini terdapat dua stasiun televisi, trans Tv dan Trans 7, portal berita detik, serta perusahaan ritel Carrefour. Selain itu ada juga perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan minuman, hotel, dan biro perjalanan, serta sejumlah department store yang menyajikan kebutuhan masyarakat terhadap fashion. CT Global Resources merupakan perusahaan induk yang focus pada bisnis perkebunan.
Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikan telapak tangan, tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, keuletan, kegigihan, dan kedisiplinan. Hal itu juga dibarengi dengan sikap pantang menyerah dan tidak cepat putus asa. Semua cita-cita dan ambisi hanya bias direngkuh apabila kita mau terus belajar berbagai hal dimanapun dan kepada siapapun.

2 komentar:

  1. baru ngeh yg mendirikan trans corp itu CT .. ckck! awesome.

    BalasHapus
  2. iia mantab bgd y CT, bkn lgi anak singkng tpi anak keju.. hehe

    BalasHapus