aqubocahpemimpi.blogspot.com

Sabtu, 08 September 2012

Tertegun di kota pelajar


Tertegun di kota pelajar
Oleh : Emy suci triani

                Hari ini cukup aneh tak seperti biasanya, telinga ku penuh dengan kalimat yang tak ku mengerti, saat ku buka mata, aku bagai tak sadar terlelap dalam perjalanan yang cukup memakan waktu, menatap disekeliling banyak teman-temanku yang bermata lebam nampak baru saja terbangun dari tidur yang melelahkan , pagi itu aku berada di daerah yang jauh dari rumahku tepatnya didaerah jawa tengah yaitu di Daerah Istimewa Yogyakarta, pantas saja kalimat-kalimat obrolan yang ku dengar itu tak banyak ku pahami hanya sebagian kecil saja, cukup pagi aku sampai didaerah ini bahkan matahari tak seutuhnya muncul pada pandanganku tapi keindahannya sudah dapat ku rasakan bagaimana indahnya pohon yang berjajar menatapku manis dan mempersilahkan ku tuk rasakan alam ini. Laju bis yang ku naiki melaju kencang sampai ku hanya bisa melihat indahnya pemandangan di kota ini hanya nampak sekejap hijaunya dedaunan berkedip embun, kilauan bunga mengucap salam bagai pengawal pembawa terang.
Ku pandang jauh awan yang bertaburan dilangit biru menatap terik panasnya matahari yang menyengat, daerah ini sangat membuat jiwa ku berhenti memikirkan hal-hal yang tak harus dipikirkan. Walau terik matahari membakar namun tetap saja menakjubkan, ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di daerah istimewa Yogyakarta, hari pertama ini aku arahkan pikiran menuju salah satu keajaiban dunia yaitu candi Borobudur, Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Jawa Tengah Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Keajaiban terpancar menancap pandanganku sesekali ku membayangkan tempat indah lain namun ini membuatku Menelan ludah menahan sadar karena bangunan Sejarah ini yang tak pernah pudar Sampai waktu berganti sampai turun temurun kerajaan bertahta bahkan sampai dada tertancap pedang sejarah takkan penah pudar,sungguh indah menatap bangunan ini hamparan batu tertata rapi tak bisa membelokan mata ini, stupa yang melegenda yang  juga membuat kita terpana, relief yang terukir indah bercerita bak para pendongeng, memukau si pirang yang datang tuk menatap mesra keindahan candi Borobudur, walau aku tak mengerti apa yang diceritakan dalam relief itu, namun semua itu membuatku tertegun menatap keindahan ini. Aku susuri satu persatu stupa berisi patung budha ku teliti satu persatu bentuk dan bangunannya, semua bener-benar menakjubkan, namun banyak juga patung yang lagi utuh entah terkena gempa tahun 2006 lalu ataupun karena termakan usia.
Setelah aku tertegun melihat keajaiban candi Borobudur, lalu kini saatnya aku melangkah melihat keajaiban lainnya dan sekarang saatnya menuju candi prambanan. Setelah sampai di candi prambanan, dari jauh sudah terlihat tumpukan batu yang menjulang tinggi dan sangat indah, aku tak bisa mengeluarkan kata apapun hanya tertegun menatap keindahan dan kemegahan candi prambanan ini hanya berfoto-foto untuk menikmatinya jadi sampai rumah nanti masih bisa menetap keindahannya walau hanya difoto. Karena tak banyak waktu tuk lebih mendalami dan merasakan indahnya alam ini jadi hanya beberapa jam saja berada dipelataran candi prambanan sangat kurang rasanya masih ingin menatap jauh dan mendalam tentang candi ini karena banyak cerita yang terukir dalam candi prambanan seperti legenda roro jonggrang ceritanya begini….
Konon terdapat seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso.
Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Lara Jonggrang, putri prabu baka, Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya.Lara Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus. Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.
Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Lara Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.
Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu. Begitu ceritanya.
Setelah ku mengetahui cerita dari candi Borobudur dan candi prambanan aku dan teman- teman rombongan menuju hotel, untung saja dihotel aku dan teman dekatku yang bernama ratna dan lusi menjadi satu kamar tetapi ada juga aid an jaidah mereka memang tak terlalu dekat denganku jadi aku, jadi tetap enjoy dan nggak ngerasa kikuk satu kamar dengan teman yang sebelumnya nggak terlalu dekat, cerita lucu saat di kamar hotel sangat membuat pikiranku tersenyum, awalnya saat kita bergantian kekamar mandi untuk membersihkan badan setelah seharian melihat keindahan Yogyakarta ini.
“ ini kalo mau buang air kecil gimana? ” ujar lusi dengan wajah bingung.
“ ini tuh tinggal dibuka klosetnya sambil menunjuk kloset duduk yang berada dikamar mandi hotel terus pencet ini kalo mau ngeluarin airnya ” jawab ai dengan nada sedikit menggurui.
“ ouw begitu ” ujar lusi dengan muka polosnya.
Setelah saling bergaantian satu persatu membersihkan badan, lusi, jaidah, dan ai yang telah mandi duluan langsung bergegas mendatangi meja makan, karena aku dan ratna kebagian yang terakhir jadi aku dan ratna langsung menuju meja makan, “ ade ( biasa ratna menyapaku ) liat makanannya pada abis” ujar ratna dengan wajah laparnya. “ yaaaa mami ( biasa aku menyapa ratna ) Cuma makan nasi sayur sop dan tahu” ujarku yang lemah, aku juga merasakan perutku keroncongan jadi walau makanan sudah tinggal sisa tetap saja kita harus makan.
                Adzan mulai berkumandang, sedikit demi sedikit mata ku mulai terbuka walau rasanya seperti ada lem yang menempel dimata dan tubuhku ini tuk terus melekat pada tempat tidur empuk ini, eits tapi aku juga bersemangat pagi ini karena aku akan meneruskan mencari inspirasi di pantai parang tritis.
“Hei, teman-temanku ayo bangun kita menuju pantai” teriak santai yang ku kumandangkan kepada mereka.
“Ya,ya,ya,,” jawab mereka dengan mata masih terpejam.
Aku bersiap menuju pantai parang tritis dengan berniat ingin melihat sunrise ( matahari terbit ), tapi nyatanya butuh waktu lama untuk mengumpulkan orang untuk satu tujuan dan akhirnya harus merelakan tak melihat pemandangan saat matahari terbit, tapi tak apa yuk kita main di pantai….
“Ratna, lusi ayoo kita abadikan moment ini,” ajak ku dengan penuh kegembiraan.
“ ayo de kita foto bersama, 1,2,3 ciiiiissss ” ujar ratna dengan gembira.
“ sekaranng lusi sama ratna difoto, aku yang fotoin ya?” Tanya ku pada ratna dan lusi
“ iya nanti y tunggu sampai air nya menghempas kepantai” jawab ratna.
                Setelah beberapa lama bermain dipantai, rombongan ku mulai bergegas menuju keraton Yogyakarta yang penuh dengan barang-barang kuno kerajaan, banyak sejarah yang terselip di berbagai belahan barang-barang kuno itu. Karena setelah dari keraton jadwal kami mengunjungi malioboro yaitu pusat belanja yang terkenal di Yogyakarta, kami bergegas tak sabar menuju malioboro walau harus berjalan jauh dari keraton menuju malioboro.
“Ayooo,, cepat kita pilih baju batik itu yuk?” ajakku sambil menunjuk kearah baju batik yang berjajar.
“yuk,, aku mau beli yang ini ahh” ujar ratna sambil memilih baju batik.
“em, aku ga kan beli batik, aku mau pilih-pilih gantungan kunci khas yogja aja”. Ujar lusi
“ jangan banyak pilih-pilih kalo nggak beli ”. ujar pedagang itu dengan tatapan sinis.
“ gila tuh pedagang nggak sopan sama pembeli “ ujar lusi dengan kesalnya.
“ udah lus biar aja mungkin nggak mau dibeli dagangannya “, ujar ku menenangkan lusi.
                Setelah beberapa jam berkeliling memilih barang-barang yang kami suka dan untuk oleh-oleh kami menuju bis untuk  bersiap kembali ke bandung. Sesampainya di bandung semua tinggal kenangan menyenangkan yang takkan pernah terlupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar