Dunia ini panggung sandiwara
Dunia
ini memang bagaikan panggung sandiwara, aku bagaikan tak pernah mengerti
dialogku esok hari, peranku lusa, bahkan alur cerita yang tak pernah ku
mengerti akan seperti apa.. detik ini aku merasakan bahagia setelah detik demi
detik berlalu, menit pun berjalan menghampiri bagai tsunami yang menggunjang
panggung sandiwara ini, saat ini aku menangis. Sang sutradara yang tak pernah memberi
tahu akan alur yang membawaku untuk hidup, aku lelah jalani hidup tak pasti ini
aku mulai hilang arah tuk satukan mimpi agar jalan cerita tetap pada strukturnya.
Pikiran
yang tak pernah bersatu dengan hati embuatku semakin bingung tuk menentukan
jalan cerita tuk hidupku kelak, aku tak ingin memaksakan cinta yang tak mungkin
dia beri untukku, aku relakan kau pergi tuk gapai jalan ceritamu yang kau rajut
sepenuh hati tanpa paksaan, aku lelah jalani hidup ini dengan hati yang tak
pernah ada, dengan perasaan yang selalu hilang. Kini jalan alur ceritaku akan
ku jalani sepenuh hati walau mengingat masa lalu itu membuatku lemah. Ku hanya
tersenyum menatap kebahagiaanmu tanpa aku yang selalu membuatmu resah gundah,
marah, lelah. Maafkan aku yang tak pernah mengerti dan tak pernah jalani
perananku tuk sejalan dengan alur cerita hidupmu.
Sandiwara
ini harus diakhiri sebelum semua sadar akan kesakitan ini, peran mu kini telah
berakhir, ceritamu terhenti saat ini tak ada cerita bersamamu tak ada kata
bahagia bersama, tak ada kata sedih bersamamu, tak ada kata lagi tuk semuanya…
Kini
akhir dari cerita ini bagai kisah laila majnun yang kisah cintanya tak
tergapai, karena kematian, tapi kita hanya peran bercinta yang tak lagi
dipersatukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar