aqubocahpemimpi.blogspot.com

Minggu, 08 Juli 2012

Pacarku si seksi

Pacarku si seksi
Oleh : Emy suci Triani

Cerah juga sore ini, tertegun menatap senja yang terpacar di depan mata, diharap cemas tak jua terlihat batang hidungnya, menatap jam dinding yang tergantung berpindah waktu namun tetap saja tak terlihat penawar hati itu. Aku harus lebih santai tak lagi ku tunggu dia mungkin dia sedang sibuk menggapai sebongkah berlian.
Hari ini nampak aneh, tak ada angin tak ada hujan mendadak datang tanpa kata tanpa amarah, menatap langit penuh Tanya mengapa pria itu datang tiba-tiba? Tapi cukup membuatku tertegun melihat gelagat aneh pria itu, penuh senyum , bualan mesra, Nampak aneh juga dia.
Semakin lama waktu bergulir, semakin lama pula ku perhatikan tingkah anehnya, biasanya dia selalu memberi aba-aba jika ada kunjugan kerumah layaknya para tukang roti yang berteriakk didepan rumah… roootiiiwwww….!!!! Tapi keanehannya membuatku kagum akan senyumnya yang seksi yang membuat hati semakin terayuh tuk selalu memandanginya. Kegantengannya membuat wanita terpana, wanitanya mungkin hanya aku yang bilang ganteng maklum akukan pacarnya. Wkwkwk..
Saat bahagiaku duduk bedua denganmu hanyalah bersamamu, lagu ini sangat cocok genggaman erat jemari ini memberi kenyamanan bagai bulan yang menyelimuti malam gelap dengan sinarnya. Gemercik cahaya bintang berkelip bak para pria menggoda tuk masuk dalam bualan cinta yang damai.
Nampak seksi pacarku, senyuman, tawa, canda, tak bisa membuatku berhenti memikirkannya, kesabaranmu menghadapi kenakalan semakin membuatku kagum kepada sosok pria seksi itu. Namun aku tetap saja terbayang kotoran muncul dalam benakmu yang ku takuti jika suatu saat nanti tak bisa ku gapai keindahan itu.
Takkan ku biarkan anjing itu menjamahmu mengotorimu dengan bualan tak bermakna, karena takkan ada keindahan yang menjadi legenda dalam tarung itu, walau kau hanya diam mengarungi jembatan berlegok itu aku akan tetap menjaga keringat yang kita bangun dalam makna, Dalam hati tanpa amarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar